NAMA : nike aprianti
NPM :24210978
KLS : 3EB10
Keuntungan
mobil listrik
TEMPO.CO
, Jakarta--Mobil listrik memiliki banyak keunggulan ketimbang mobil berbahan
bakar minyak. Motor listrik dan batere lithium ion membuat kendaraan ini nyaman
dipakai, ramah lingkungan, serta hemat pengeluaran. Mobil juga bisa mengisi
batere sendiri selama perjalanan bila jalan menurun atau mengerem.
Perancang mobil listrik, Dasep Ahmadi
mengatakan, motor listrik merupakan inovasi penting pada ilmu teknik karena tak
lagi memakai energi fosil sebagai sumber tenaga. Perubahan sumber energi ini
memberikan dampak signifikan pada rancangan kendaraan.
"Motor listrik bebas getaran dan
polusi," ujar dia kepada Tempo saat ditemui di bengkel PT Sarimas Ahmadi
Pratama di Depok, Juni lalu.
Pada mesin mobil berbahan bakar minyak, bensin
atau solar dipakai untuk menggerakkan piston pemutar roda. Putaran piston
inilah yang menciptakan getaran dan panas pada mobil. Inilah yang membuat
penumpang mobil sering mendengar suara berisik, getaran atau rasa panas dari
mesin. Efek samping inilah yang membuat mobil konvensional tak nyaman
dikendarai.
Motor listrik sama sekali tak menggunakan
piston sehingga tiga hal yang mengganggu kenyamanan tersebut bisa dihindari.
"Penumpang pasti lebih nyaman," katanya.
Tak hanya penumpang, lingkungan juga turut
menikmati kehadiran mobil listrik. Motor listrik menghasilkan energi tanpa gas
buang. Selain tak menyebarkan polusi, mobil juga tak meninggalkan jejak karbon
penyebab pemanasan global. Kendaraan juga bisa dinyalakan dalam garasi tertutup
tanpa terancam keracunan karbon monoksida.
Selain melahap energi listrik, mobil Ahmadi
juga sanggup menambang energi. Melalui teknik bernama regenerative braking,
baterai bisa menyerap energi mekanik yang dihasilkan mobil ketika melewati
turunan. "Baterai bisa terisi sendiri. Canggih kan?” ujar dia.
Perhitungan yang dilakukan Dasep menunjukkan
mobil listrik menghemat pengeluaran untuk energi. Dengan jarak tempuh 7-8
kilometer per kiloWatt jam dan tarif listrik nonsubsidi sebesar Rp 1.100 per
kiloWatt jam, maka perjalanan sejauh 126 kilometer hanya membutuhkan biaya sebesar
Rp 18.480. Angka ini akan lebih murah lagi jika mobil listrik diisi menggunakan
listrik subsidi yaitu Rp 12.264.
Sebagai perbandingan, mobil bahan bakar
premium paling hemat biasanya menghabiskan satu liter bensin untuk jarak 15
kilometer. Jarak sejauh 126 kilometer membutuhkan bensin sebanyak 8,4 liter
atau setara dengan pengeluaran sebanyak Rp 37.800. Itupun masih menggunakan
bahan bakar bersubsidi.
Mobil listrik Ahmadi semakin unggul karena
Dasep merancang kendaraan ini dengan kemampuan yang menyamai bikinan Jepang.
Mitsubishi i-MiEV memakai baterai berkapasitas 16 kiloWatt jam yang bisa
dipakai berkendara sejauh minimal 100 kilometer. Sementara Nissan Leaf
dipasangi baterai berkapasitas 24 kiloWatt jam sanggup melahap jalanan sejauh
117 kilometer. Dengan kapasitas baterai 21 kiloWatt jam, mobil listrik Ahmadi
berada di antara dua produsen luar negeri tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar